JASMANI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Abstract
Proses penciptaan manusia menurut al-Qur’an tidak terlepas dari kata ja’ala, khalaqa dan ansya’a. Kata ja’ala yang berarti menjadikan, artinya Allah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada, seperti Allah menciptakan Adam dari tanah. Kata khalaqa, yang berarti mencipta, Allah mencipta dari yang sudah ada seperti nutfah berproses menjadi ‘alaqah, mudghah, ‘idham, dan lahm. Kata ansya’a yang berarti menjadikan sesuatu yang berproses dalam bentuk baru, seperti Allah menjadikan proses yang ada pada kata khalaqa menjadi makhluk dalam bentuk lain yitu embrio. Hal-hal yang telah dijelaskan al-Qur’an diperkuat oleh al-hadis, bahkan al-Hadis menjelaskan setelah janin berumur 4 bulan Allah meniupkan ruh, menetapkan jodoh, nasib dan matinya. Proses penciptaan manusia seperti yang telah dijelaskan al-Qur’an dan al-Hadis dibuktikan oleh para ahli termasuk ahli kedokteran atau medis, yaitu percampuran sperma dengan ovum akan terjadi pembuahan yang kemudian akan berproses seperti yang dijelaskan al-Qur’an. Keberadaan jasmani sangat penting bagi rohani manusia, sebab tanpa adanya jasmani manusia tidak dikatakan hidup tapi mati. Dengan demikian pemeliharaan jasmani manusia sangat diharapkan jika rohani manusia akan nyaman. Agar supaya jasmai manusia dapat berkembang dengan baik diperlukan pemeliharaan yang baik.