Identifikasi Ciri Morfologi pada Lengkuas (Alpinia galanga) dan Bangle (Zingiber purpureum) di Desa Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten

Penulis

  • AL BAASIQOT SHOFFIA NUR JANNAH Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • KURNIA RAMADANTI Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • KUROTUL UYUN Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/tropicalbiosci.v2i1.6240

Kata Kunci:

Alpinia galanga, ciri morfologi, Zingiber purpureum

Abstrak

Zingiberaceae merupakan tumbuhan Liliopsida yang tergolong dalam ordo Zingiberales. Lengkuas (Alpinia galanga) merupakan salah satu anggota famili Zingiberaceae yang dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan minuman, sayuran, dan obat tradisional, sedangkan bangle (Zingiber purpureum) merupakan spesies dari famili Zingiberaceae yang banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan antara tanaman lengkuas (A. galanga) dan bangle (Z. purpureum) yang terdapat di Desa Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa perbedaan ciri morfologi antara tanaman lengkuas dan bangle, meliputi warna rimpang, bentuk daun, ujung daun, panjang daun, dan ketebalan helaian daun, dimana rimpang lengkuas berwarna merah muda, bentuk daun memanjang, ujung daun meruncing, panjang daun 23−40 cm, dan lebar daun 9,5−13,0 cm. Adapun bangle memiliki rimpang yang berwarna kuning pucat, bentuk daun seperti pita, ujung daun runcing, panjang daun 19−35 cm, dan lebar daun 2−4 cm.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

APG [Angiosperm Phylogeny Group]. (2016). An update of the angiosperm phylogeny group classification for the orders and families of flowering plants. Bot J Linn Soc 181(1): 1−20.
Buldani A., Retno Y., Pertiwi S. (2017). Uji efektivitas ekstrak rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) sebagai antibakteri terhadap Vibrio cholerae dan Staphylococcus aureus secara in vitro dengan metode difusi cakram. Prosiding 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT). Tegal, Indonesia: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Chavan, R.B., Gaikwad, D.K. (2013). Antibacterial activity of medicinally important two species of Allophylus cobbe (L.) Raeusch. and Allophylus serratus (Roxb.) Kurz. J Pharmacogn Phytochem 2(1): 1−7.
Evizal, R. (2013). Tanaman Rempah dan Fitofarmaka. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Kress, W.J., Specht, C.D. (2005). Between cancer and capricorn: Phylogeny, evolution and ecology of the primarily tropical Zingiberales. Biol Skr 55: 459−478.
Kress, W.J., Prince, L.M., Williams, K.J. (2002). The phylogeny and a new classification of the gingers (Zingiberaceae): Evidence from molecular data. Am J Bot 89(11): 1682−1696.
Newman, M., Lhuillier, A., Poulsen, A.D. (2004). Checklist of the Zingiberaceae of Malesia. J Blum Suppl 16: 1−165.
Saxena, G., Kalra, S.S. (2011). Antimicrobial activity pattern of certain terpenoids. Int J Pharma Bio Sci 2(1): 87−91.
Silalahi, M. (2019). Botani, metabolit sekunder, dan bioaktivitas bangle (Zigiber montanum) (Review). Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 7(1): 73−83.
Tjitrosoepomo, G. (2020). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Utteridge, T., Bramley, G. (2015). The Kew Tropical Plant Family Identification Handbook, second edition. London: Kew Publishing Royal Botanical Gardens.
Van Balgooy, M.M.J. (2001). Malesian Seed Plants, Volume ke-3. Leiden: Rijksherbarium-Hortus Botanicus.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-06-29

Terbitan

Bagian

Articles