PENGARUH KONDISI SOSIO-KULTURAL TERHADAP KONSEP GENDER
DOI:
https://doi.org/10.32678/alqalam.v21i101.1622Keywords:
Gender, feminisme, ekofenisme, struktural fungsional, konflik sosialAbstract
Pada umumnya sebttah konsep Jahirsebagai reaksi atas realitas sosia/ atat1 sebagai antitesa terhadap konsep yang telah ada sebelumnya. Dari pernyataan di atas maka amat dipahami mengapa masalah masalah gender menjadi perbincangan yang tak pemah berhenti pada satu kesimpulan. Selain ·.bahwa gender· berkaitan dengan peran-peran yang dijalankan perempuan dan laki-laki dalam wilayah sosio kulural, juga berkaitan eral dengan sejauhmana peran-peran dalam pola sosial itu, memberi rasa keadilan bagi masing-masing pihak (laki-laki dan perempuan).
Wacana gender tumbuh sebagai reaksi atas ketidakadilan terhadap perempuan. lstilah ''adil" itu sendiri ditafsirkan secara berbeda-beda oleh setiap ideologi, sehingg jadilah konsep gender sebagai sebuah intetpretasi ideologis. Berpangkal dari rasa ketidakadilan atas realitas sosial dalam sistem masyarakat ini pula dapat dipahami mengapa gender (dalam tataran konsep maupun praktek) lebih sering berbicara masalah "kesetaraan" dibanding ''perbedaan" yang dapat saling melengkapi.












