Konflik PKI dan Masyumi (Kajian Tragedi Babakan Pandeglang Tahun 1958)

Authors

  • Aliyah Hidayati UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v14i1.3388

Keywords:

Konflik, Partai Komunis Indonesia(PKI), Masyumi, Tragedi Babakan 1958

Abstract

Konflik merupakan proses sosial antar individu atau kelompok manusia, yang berusaha mencapai tujuan dengan jalan menentang pihak lawan, serta menggunakan ancaman atau kekerasan. Babakan merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pandeglang, yang menjadi salah satu bukti sejarah adanya konflik antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Masyumi. Hingga melibatkan masyarakat dalam kepentingan berbagai pihak lainnya.

konflik yang terjadi antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Masyumi dilatar belakangi adanya kepentingan kekuasaan wilayah. PKI di Pandeglang ada sejak tahun 1920an, melalui keanggotaan pegawai PJKA (Perusahaan Djawatan Kereta Api). Sedangkan, Masyumi awalnya merupakan suatu kumpulan organisasi Islam, yang diwadahi oleh Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). MIAI kemudian menjadi sebuah partai politik Islam dan berubah nama menjadi Masyumi pada tahun 1945. Pengaruh serta kedudukan keduanya, sangat penting. Konflik tersebut semakin terprovokasi, ketika memasuki struktur politik dan kekuasaan. PKI dan Masyumi ketika itu bukan hanya berseteru dalam perpolitikkan semata, melainkan dalam perebutan hak tanah. Kemudian, lahirlah sebuah peristiwa pembantaian pada tahun 1958 terhadap masyarakat desa Babakan. Peristiwa itu berdampak terhadap stabilitas sosial, politik, ekonomi dan keagamaan di Pandeglang.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-06-28

Issue

Section

Articles