PEMUDA PUTUS SEKOLAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
Main Article Content
Abstract
Pendidikan dilihat dari segi pandangan masyarakat berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dalam pewarisan generasi muda ini ternyata banyak masalah, karena nilai – nilai yang diwariskan kadang kala tidak sesuai dengan keadaan generasi pada masanya, seperti halnya dengan pemuda putus sekolah. Pemuda putus sekolah adalah anak/pemuda usia sekolah yang terputus pendidikannya dari suatu jenjang pendidikan formal sebelum atau setelah menamatkan, tetapi tidak meneruskan ketingkat pendidikan lanjutan. Putus sekolah bukan hanya menjadi masalah pendidikan, tetapi lebih masalah sosial ekonomi, apakah mereka putus asa, merasa tereleminasi dari lingkungan sosial, jerah belajar atau masih ingin belajar, tetapi tidak mengetahui belajar apa dan bagaimana, sehingga mereka putus asa tidak melanjutkan sekolah lagi.
Downloads
Article Details
Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan is an Open Access Journal. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms:
Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. This permits anyone to:
- Share - copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt - remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
-
Attribution - You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
-
ShareAlike - If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
