URANG KANEKES DAN ADAT ISTIADAT PERNIKAHANNYA
Main Article Content
Abstract
Suku Baduy merupakan sebuah suku di Kawasan provinsi Banten yang kental dengan adat istiadatnya. Baduy sendiri adalah sebutan yang melekat pada orang-orang yang tinggal di sekitar kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Istilah kata Baduy diduga berasal dari kata “Badawi” yaitu suatu julukan bagi orang-orang yang tempat tinggal tidak tetap yang hidup di sekitar Jazirah Arab. Masyarakat suku Baduy merupakan masyarakat yang unik. Keunikan itu tampak dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal adat istiadat dan tradisi, masyarakat Baduy masih terikat dengan aturan leluhur. Salah satunya adalah tradisi perkawinan. Perkawinan merupakan hukum alam yang harus terjadi dan dilakukan oleh setiap manusia tanpa terkecuali. Prosesi adat perkawinan dalam masyarakat Baduy diawali dengan pra-perkawinan seperti lalamar kemudian dilanjutkan dengan proses perkawinan sesuai dengan aturan yang sudah digariskan oleh leluhur suku Baduy
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan is an Open Access Journal. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms:
Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. This permits anyone to:
- Share - copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt - remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
-
Attribution - You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
-
ShareAlike - If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
References
Abdussamad, H. Z., & Sik, M. S. (2021). Metode penelitian kualitatif. CV. Syakir Media Press.
Adimihardja, Kusnaka. Orang baduy di Banten Selatan Manusia Air Pemelihara Sungai, Universitas Padjadjaran, 2000
Anwar, J., & Muslih, M. (2021). Efektifitas Pikukuh Baduy Tentang Perkawinan Kebal Cerai Bagi Masyarakat Adat Baduy. Madinah: Jurnal Studi Islam, 8(1), 21-30.
Arisetyawan, A., Suryadi, D., Herman, T., Rahmat, C., & No, J. D. S. (2014). Study of Ethnomathematics: A lesson from the Baduy Culture. International Journal of Education and Research, 2(10), 681-688.
Badruzaman, D. (2020). Fenomena Perkawinan Suku Pedalaman Menyoroti Praktek Budaya Dan Gender Dalam Tradisi Suku Baduy. Jurnal Sosial Humaniora, 11(1), 29-39.
Danasasmita, Saleh dan Anis Djatisunda, Kehidupan Masyarakat Kanekes (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) 1984/1985.
Djoewisno. “Potret Kehidupan Masyarakat Baduy”, Orang-Orang Baduy Bukan Suku Terasing Mereka Yang Mengasingkan Diri, Cipta Pratama ADV: PT. Cetakan Pertama, 1987.
Edwar, Ahmad Dkk, Keagamaan Suku baduy Lebak banten: Antara Islam dan Islam Sunda Wiwitan. Journal of Islamic Education, Vol. 3 (1), 2021.
Farukhi, Mengenai 33 Provinsi Indonesia. Banten: PT Sinergi Pustaka Indonesia: 2008.
Hasanah, A. (2012). Pengembangan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal pada masyarakat minoritas (Studi atas kearifan lokal masyarakat adat suku Baduy Banten). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 209-228.
Indrawardana, Ira. Sunda Wiwitan Dalam Dinamika Zaman, Konferensi Internasional Budaya Sunda, Desember 2011.
Jacobs, Jul. Orang Baduy dari Banten. Penerjemah Judistira K. Garna, Bandung: Primaco Akademika, 2012.
Karisman, I. Tradisi Perkawinan Masyarakat Suku Baduy Lebak Banten (Studi Terhadap Rukun Hirup Dalam Masyarakat Adat Suku Baduy) (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Kurnia, Asep. Saatnya Baduy Bicara, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Maharani, S. D. (2009). Perempuan dalam kearifan lokal Suku Baduy. Jurnal Filsafat, 19(3), 199-213.
MAULFIANTI, A. (2016). MAKNA SIMBOL-SIMBOL PERNIKAHAN DAN UMPASA PADA MASYARAKAT SUKU BADUY DALAM (Doctoral dissertation, Universitas Mecu Buana Jakarta-Menteng).
Musyafah, Aisyah Ayu. Perkawinan Dalam Presfektif Filosofis Hukum Islam, Jurnal Crepido, Vol, 02 No 02 November 2020
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3-4.
Octavitri, Y. (2013). Resepsi Masyarakat Kabupaten Lebak Provinsi Banten Terhadap Upacara Seba Suku Baduy. Suluk Indo, 2(2), 228-243.
Permana, Cecep Eka Kearifan Lokal masyarakat Baduy dalam Mitigasi Bencana, Jakarta: Wewedatama Widya Sastra, 2010.
Permana, R. C. E. (2009). Masyarakat Baduy dan pengobatan tradisional berbasis tanaman. Wacana, 11(1), 81-94.
Permana, R. C. E., Nasution, I. P., & Gunawijaya, J. (2011). Kearifan lokal tentang mitigasi bencana pada masyarakat Baduy. Makara Human Behavior Studies in Asia, 15(1), 67-76.
Rukmana, A. (2016). Tradisi Perkawinan Baduy Luar dengan Baduy dalam (Studi Kasus Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten).
Semiawan, C. R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo.
Senoaji, G. (2010). Masyarakat Baduy, Hutan, dan Lingkungan (Baduy Community, Forest, and Environment). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 17(2), 113-123.
Sucipto, Toto dan Julianus Limbeng, Studi Tentang Religi Masyarakat Baduy di Desa Kanekes Provinsi Banten Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2007
Suparmini, S., Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian lingkungan masyarakat Baduy berbasis kearifan lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1).
Sutendi, Uten, Damai Dengan Alam, Kearifan Hidup Orang Baduy, Tangerang: Media Komika, 2010.
Syarbini, A. (2015). Kearifan Lokal Baduy Banten. Refleksi, 14(1), 55-74.
Webstie Kementerian Keuangan Republik Indonesia. URL: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-banten/baca-artikel/15412/Seba-Badui-Cara-Urang-Kanekes-Mencintai-Negeri.html#:~:text=Oleh%20sebab%20itu%2C%20masyarakat%20suku,masyarakat%20Banten%20sebagai%20seba%20Badui. Diakses 26 Juni 2023.
Widowati, Dewi dan Rahmi Mulyasih, Perubahan Sosial Masyarakat Baduy Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Universitas Serang Raya, Jurnal Komunikasi, Volume 3, Sep-Des 2014.
