Pribumisasi Islam dalam Budaya Lokal: Studi Tentang Ritual Tolak Bala di Banten
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian tentang ritual tolak bala di Banten dilatarbelakangi dari maraknya wacana Islam Nusantara di media sosial yang menimbulkan banyak pro kontra di kalangan umat Islam di Indonesia. Terutama berkaitan dengan isu arabisasi versus Islam yang mengakomodasi budaya lokal. Sementara itu di Indonesia pada umumnya dan Banten pada khususnya telah terdapat praktek keagamaan yang merupakan bentuk dari dialektika agama dan budaya lokal. Salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang kerap dilakukan oleh umat Islam di Banten adalah ritual tolak bala yang diwariskan secara turun temurun untuk mengingatkan umat manusia akan potensi ancaman bencana yang mengintai mereka. Sebagian masyarakat Banten masih aktif dalam melaksanakan ritual tolak bala dengan berbagai bentuknya dan dengan keyakinan-keyakinan yang menyertainya. Puncak dari ritual tolak bala adalah salat tolak bala yang dilakukan setiap bulan Safar. Kegiatan keagamaan semacam tolak bala sebenarnya tidak hanya memiliki fungsi sosial tetapi juga fungsi spiritual. Dengan rutinnya masyarakat Banten melaksanakan salat tolak bala diharapkan mereka akan lebih sadar bencana sehingga mampu menjaga dan memelihara lingkungannya agar terhindar dari bencana. Oleh karena itu peran ulama sangat penting dalam terwujudnya perubahan sosial di Banten karena ulama bagi orang Banten adalah paku bumi, yang mampu menguatkan Banten dari goncangan-goncangan yang menerpanya.
Unduhan
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.