MENGGAGAS PEMIKIRAN ABDULLAHI AHMED AN-NA’IM
Islam And The Secular State : Menegoisasikan Masa Depan Syariah
Keywords:
Islam, HAM, Syariah, Normatif, TeksAbstract
Dalam sejarahnya islam memiliki sistem yang dijadikan pondasi kehidupan, menjadi perhatian dunia islam saat ini yaitu mendirikan suatu negara bersyariat islam agar mencapai kehidupan rahmatan lil ‘alamiin. Namun menurut Abdullahi Ahmed An-Na'im, spirit Islam mengandung gagasan seperti itu. Islam sangat
universal, oleh sebab itu kebebasan Agama sangat diutamakan dan penghormatan atas Hak Asasi Manusia (HAM) pun juga dijunjung tinggi. Islam dalam bayangan Abdullahi Ahmed An-Na'im berbeda dengan bayangan orang-orang yang pro-syari'ah atau Negara Islam. Dengan caranya sendiri, Abdullahi Ahmed An-Na'im ingin menunjukkan bahwa ide keselamatan dan kesucian tidak hanya berhenti di tataran teks atau ajaran normatif agama (Islam). Ia mengafirmasi bahwa ajaran keselamatan dan kesucian tersebut harus menjadi bagian dari kenyataan sosiologis di lapangan. Hal ini tentu sangat menarik jika ditelusuri. Abdullahi Ahmed An-Na’im menyoroti dari aspek sosiologis bagaimana akibat masyarakat dan mengkaji ulang historis masa lalu tentang negara berlandaskan pemerintahan netral ke dalam analisa konkrit mengenai implikasi dan penetrasi serta dalam negara dan syariah dalam konsep secular. Pemikiran yang berkembang adalah pemisahan antara Islam dan negara sehingga terjadi pertentangan dikalangan sarjana muslim dan organisasi muslim yang mana mereka masih memperjuangkan syariah untuk ditegakkan di suatu negara, akan tetapi pemisahan tersebut bukan berarti pemisahan dalam kategori privasi atau lingkupan sendiri tapi malah menuju kerangka hubungan yang baik antara islam dan politik, memungkinkan penerapan prinsip-prinsip islam dalam kebijakan dan perundang-undangan resmi, tetapi tetap tunduk kepada perisai-perisai hukum yang jelas.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



