نشأة علم الصرف

الطور الاول

Authors

  • Yuyun Rohmatul Uyuni STAIN "Sultan Maulana Hasanuddin Banten" Serang

DOI:

https://doi.org/10.32678/alqalam.v21i102.1652

Keywords:

Sharf, Wadl'i, Basrah, Kuffah

Abstract

Sejak penyebaran agama Islam, perkembangan studi bahasa Arab dan linguistik Arab dimulai pada abad ke-7 Masehi dengan tumpuan pada kajian kitab suci Al Qur'an. Kitab suci Al Qur'an merupakan konsep dasar pengembangan bahasa Arab yang fasih dan murni tanpa dicampuri lahn, dialek­dialek non Arab, sehingga mendapat perhatian para linguis untuk mencoba melacaknya. Mengapa studi bahasa linguistik Arab berlangsung dalam terminologi bahasa Arab AI-Qur'an ? kemurnian bahasa Arab sebagai motif yang menjadi pendorong bagi ahli bahasa Arab untuk melahirkan suatu disiplin ilmu sharf yang menggeluti bidang leksikografi. Dipelopori oleh Mu'adz bin Muslim AI-Hira' sebagai pencetus pertama untuk melahirkan suatu disiplin ilmu sharf yang mempelajari bidang leksikografi bahasa Arab, melalui infleksi, deklinisi, derivasi leksikat atau kata. Infleksi dan verbum bahasa Arab berdasarkan sistem tiga bunyi konsonan sebagai akar. Umpamanya /ا, ر, ق/'membaca" menjadi /قرا/ ''ia telah membaca" dan /قراءة/ "bacaan" dan sebagainya. Puncak tata bahasa Arab terjadi pada akhir abad ke 8 atau awal abad 2 hijriyah yang terpusat di Basrah. Para linguis Arab di Basrah mendapat julukan kelompok aliran Basrah yang meletakan dasar yang kokoh akan kereguleran dan sistematisasi dari bahasa Arab sebagai alat tutur yang logis tentang fenomena dunia. Mereka sudah pasti mendapat pengaruh konsep analogi dari zaman Yunani. Disamping itu, ada pula satu kelompok linguistik Arab di Kuffah yang memberikan perhatian kepada keanekaragaman bahasa. Beberapa kelompok linguis Arab di Kuffah berkonsep anomah. Tulisan ini mencoba melirik tenang alasan-alasan timbulnya ilmu sharf sebagai disiplin ilmu tersendiri.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2004-12-31