نشأة النحو العربي
DOI:
https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i92.1021Abstract
Setelah bangsa Arab melakukan penaklukan ke berbagai wilayah di sekitarnya, banyak di antara para penduduk daerah tersebut yang masuk Islam. Sebagai konsekuwensinya, mereka pun mempelajari bahasa Arab guna memahami ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur'an. Seiring dengan itu, percampuran antara bangsa Arab dan non-Arab (ajam) telah mengakibatkan terjadinya pencemaran (lahn) dan ketidak fasihan dalam berbahasa Arab. Sesuatu yang dapat merusak kemurnian bahasa Arab. Didorong untuk memelihara kemumian Bahasa al-Qur'an inilah kehadiran nahwu (gramatika bahsa Arab) sebagai sebuah disiplin ilmu menjadi penting.
Dipelopori oleh para ulama di daerah Basrah (lrak). Ilmu nahwu tumbuh menjadi sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan berkembang menjadi sebuah aliran nahwu terkenal yang biasa disebut dengan madzhab Basrah. Pada perkembangan berikutnya muncul berbagai aliran lain yang memiliki karakteristik tersendiri dan metode yang berbeda dengan Madzhab Basrah, seperti aliran Kufah, aliran Baghdad, alirn Mesir dan aliran Kordoba. Namun, dari sekian aliran tersebut hanya madzhab Kufah-lah yang dapat dikatakan setara dengan madzhab Basrah. Sehingga wacana gramatika bahasa Arab sempat diramaikan oleh perdebatan panajang antara para cendekiawan nahwu dari kedua aliran tersebut.
Tulisan ini mencoba melacak motif-motif munculnya dan sejarah berkembangnya ilmu nahwu sebagai sebuah disiplin tersendiri.
Kata Kunci: Nahwu, Lahn, Madzhab, Basrah, Kufah.












