Konsep Wahyu dan Nabi pada Agama Samawi

(Suatu Kajian Ketauhidan Ilmu KeIslaman)

Penulis

  • Muhammad Sari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v12i2.3186

Kata Kunci:

Wahyu, Nabi, Tauhid, Agama Samawi

Abstrak

Hampir semua agama besar dunia, khususnya yang sering disebut “agama-agama semitik.” (Yudaisme, Kristianisme, dan Islam) yang memang disebabkan latar-balakang sejarah dan “nasab” yang sama, secara fundamental bertumpu pada “wahyu” dan “nabi” untuk menegaskan eksistensinya baik secara ontologis maupun legalistiknya. Oleh karena itu, “wahyu” menjadi salah satu dari tiga pilar utama epistemologgi dalam islam.1 Namun dapat dikatakan bahwa dalam hal yang menyangkut konsep dan detail tentang “wahyu” dan “nabi”, terdapat perbedaan yang sangat mendasar diantara ketiga agama tersebut, makalah singkat ini ingin mencoba mengkaji secara ketauhidin ilmiah, kedua konsep “wahyu” dan “kenabian” dalam ajaran islam, dengan merujuk sumber-sumber utama islam dan analisis-analisis rasional yang dikembangkan oleh para sarjana atau ilmuwan baik klasik maupun modern.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Muhammad Sari, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-19

Cara Mengutip

Sari, M. (2018). Konsep Wahyu dan Nabi pada Agama Samawi: (Suatu Kajian Ketauhidan Ilmu KeIslaman). Al-Fath, 12(2), 169–200. https://doi.org/10.32678/alfath.v12i2.3186

Terbitan

Bagian

Articles