Ayat Raḍā’ah dalam Perspektif Alquran dan Kesehatan

Authors

  • Ridha Rifani uin sultan maulana hasanuddin banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v12i1.3179

Keywords:

ilmu tafsir

Abstract

wanita setelah mengalami proses melahirkan. Selain itu ASI merupakan asupan gizi paling baik bagi para bayi hingga Allah Swt mewajibkan kepada para ibu untuk menyusui bayi yang dilahirkannya.

Allah Swt memerintahkan untuk menyusui setiap anak yang baru dilahirkan agar tumbuh dan berkembang dengan baik selama duatahun berdasarkanQS.Al-Baqarah/2:233, QS.An-Nisa/4:23, QS.Aț-Țalaq/ 28:6, QS.Qașaș/28:7. Bagaimana pun hubungan suami istri tetap saja anak menjadi prioritas dalam menjaganya denganbaik. Anak menjadi tanggungjawab seorang bapak apabila istri dari bapak tersebut sudah ditalak. Apabila bayi masih dalam penyusuan maka kewajiban ayah untuk memberikan upah kepada istrinya atau wanita yang menyusui bayi tersebut. Wanita yang menyusui bayi padahal ia bukan ibu kandungannya akan menyebabkan keharaman dalam menikah sebagaimana keharaman nasab. Ahli kesehatan menemukan bahwa ASI akan mempengaruhi perkembangan bayi baik dari fisik maupun psikis. Keutamaan ASI dalam menyusui sangat penting karena kandungan ASI yang sangat luar biasa dapat menyesuaikan keadaan bayi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-06-30

How to Cite

Rifani, R. (2018). Ayat Raḍā’ah dalam Perspektif Alquran dan Kesehatan. Al-Fath, 12(1), 83–104. https://doi.org/10.32678/alfath.v12i1.3179

Issue

Section

Articles