Kandungan Zat Gizi, Fitokimia, dan Aktivitas Farmakologis pada Jahe (Zingiber officinale Rosc.): Review
DOI:
https://doi.org/10.32678/tropicalbiosci.v1i2.5246Keywords:
Fitokimia, jahe, obat tradisional, rimpang, zat giziAbstract
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman rempah-rempah yang berasal dari Asia Selatan dan telah tersebar luas ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Jahe terdiri dari 3 varietas, yaitu jahe sunti/merah (Zingiber officinale var. rubrum), jahe gajah (Zingiber officinale var. officinarum), dan jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum). Jahe mengandung sejumlah senyawa fenol yang bersifat antioksidatif, yang diduga dapat melindungi sel dari kerusakan. Jahe memiliki khasiat untuk megobati penyakit impoten, batuk, pegal-pegal, kepala pusing, rematik, sakit pinggang, dan masuk angin. Metode yang digunakan dalam review jurnal ini mengacu pada studi literature dari beberapa publikasi jurnal ilmiah nasional, dengan tujuan merangkum hasil penelitian mengenai zat gizi dan fitokimia yang terkandung dalam rimpang jahe serta pemanfaatannya sebagai obat tradisional. Hasil penelitian dari beberapa studi menunjukkan bahwa rimpang jahe mengandung zat gizi, diantaranya energi (79 kkal/100 g), karbohidrat (17,86 g/100 g), serat (3,60 g/100 g), protein (3,57 g/100 g), sodium (14 mg/100 g), zat besi (1,15 g/100 g), potasium (33 mg/100 g), dan vitamin C (7,7 mg/100 g). Selain itu, jahe mengandung fitokimia, diantaranya alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpernoid, dan saponin.
Downloads
References
Aryanta, I. Wayan Redi. 2019. Manfaat jahe untuk kesehatan. Jurnal Widya Kesehatan 1 (2): 39-43.
Dewantari, R., M. Lintang, dan Nurmiyati. 2018. Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional di Daerah Eks Karesidenan Surakarta. Bioedukasi 11 (2): 118-123.
Fuada, N., B. Setyawati, Salimar, dan R. Purwandari. 2019. Hubungan pengetahuan makanan sumber zat besi dengan status anemia pada ibu hamil. MGMI 11 (1): 49-60.
Goulart, F. S. 1995. Super Healing Foods. New York: Penguin Putnam Inc.
Hapsoh, H. Yaya, dan J. Elisa. Budidaya dan Teknologi Pasca Panen. Medan: USU Press.
Kaban, A. N., Daniel, dan C. Saleh. 2016. Uji fitokimia, toksisitas, dan aktivitas antioksidan fraksi n-heksan dan etil asetat terhadap ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum). Jurnal Kimia Mulawarman 14 (1): 24-28.
Kikuzaki, H. dan N. Nakatani. 1993. Antioxidant effects of some ginger constituents. Journal of Food Science 58 (6): 1407-1410.
Lin, Y. L., I. M. Juan, Y. L. Chen, Y. C. Liang, dan J. K. Lin. 1996. Composition of polyphenol in fresh tea leaves and associations of their oxygen-radical absorbing capacity with antiproliferative action in fibroblast cells. J Agric Food Chem 44 (6): 1387-1394.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Rohyani, I. S., E. Aryanti, dan Suripto. 2015. Potensi nilai gizi tumbuhan pangan lokal Pulau Lombok sebagai basis penguatan ketahanan pangan nasional. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan 1 (1): 43-47.
Santoso, H. B. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Yogyakarta: PT Agromedia Pustaka.
Sutardi. 2016. Kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jurnal Litbang Pertanian 35 (3): 121-130.
USDA [United States Department of Agriculture]. 2020. The Plants Database Version 5.1.1. Diakses pada 04 Juli 2021, dari https://www.plants.usda.gov/.
Yuliningtyas, A. W., H. Santoso, dan A. Syauqi. 2019. Uji kandungan senyawa aktif minuman jahe sereh (Zingiber officinale dan Cymbopogon citratus). Jurnal Ilmiah Biosaintropis 4 (2): 1-6.
Yustika, G. P. 2018. Peranan karbohidrat dan serat pangan untuk pemain sepakbola. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 8 (2): 49-56.