SOSIAL EMPOWERMENT BERBASIS MASYARAKAT DALAM TRADISI MERETAN DAN TENONG DI BANTEN

Authors

  • Itoh Masitoh Masitoh Mahasiswa Prodi PAI Program Megister, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Helmy Faizi Bahrul Ulumi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Wasehudin Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/lbrmasy.v9i2.9464

Abstract

Dewasa ini, Bukan tidak mungkin masyarakat berkembang sesuai dengan harapan lingkungannya dan standar sosial yang ada di sana. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka ada saatnya manusia membutuhkan bantuan dari orang lain yang berbagi lingkungan, bergaul, dan berinteraksi satu sama lain. Riset ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan bentuk dan makna tradisi Meretan dan Tenong serta sosial empowerment berbasis masyarakat dalam tradisi Meretan dan Tenong di Banten. Pada riset ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatannya studi fenomenologi. Lokasi penelitian  di Banten. Dengan 2 lokasi yang berbeda, lokasi pertama di Kp. Ciparahu, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Sedangkan lokasi ke dua di Desa Pontang Kec. Pontang Kab. Serang.  Pengumpulan data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data melalui data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Pemeriksaan keabsahan data melalui metode Triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk bawaan tradisi Meretan menggunakan rantang atau baskom, yang didalamnya diisi dengan makanan pokok (beras putih) dan ditambahkan bahan pokok lainnya yaitu gula, kopi, penyedap rasa, mie bihun, dan mie sohun, Meretan tersebut dicatat di buku (buku sambung). Sedangkan bentuk bawaan tradisi Tenong  menggunakan tempat tenong, rantang atau baskom, yang didalamnya diisi dengan beras putih, terkait Tenong tidak diwajibkan dicatat. Makna tradisi Meretan dan tradisi Tenong memiliki makna yang sama yaitu sebagai resiprositas, nilai kerukunan, wujud solidaritas, dan beban masyarakat. Sedangkan pemberdayaan sosial masyarakat di Banten salah satunya ialah melalui inisiatif berbasisi komunitas berbentuk budaya/tradisi Meretan dan Tenong sehingga tercipta community support kehidupan sosial yang rukun dan tentram serta saling tolong-menolong.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

An-Nawiy, F. S. R. (2018). Fiqih Bertetangga. Al Azhar Fresh Zone Publishing.

Depag RI. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Depag RI.

Endraswara, S. (2006). Budi Pekerti Jawa:Tuntunan Luhur Budaya Adiluhung. Gelombang Pasang.

Geertz, C. (2014). Agama Jawa : abangan,santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa (A. Mahasin (ed.)). Komunitas Jambi.

Indraddin, & Irwan. (2016). Strategi Dan Perubahan Sosial (Cet. 1). Deepublish.

Khasanah, S. K., Santoso, J., & Dadan, S. (2022). Konflik Dalam Tradisi Nyumbang ( Studi Tradisi Nyumbang Dengan Sistem Pinggelan Di Desa Plana Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas ). Jurnal Interaksi Sosiologi, Vol.2(1), 15–27.

Khoiroh, L. M. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Tradisi Saparan Di Manggihan, Getasan, Semarang. UIN Walisongo Malang.

Madoko, H. (2009). Makna Sumbangan Pada Acara Pernikahan Masa Kini (Studi Kasus Di Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen). Universitas Sebelas Maret.

Nur, E., Siolito, O., Bagaskara, S., & Hartanto, W. T. (2014). Pemberdayaan Sosial Kecamatan Argomulyo Kelurahan Kumpelrejo Kota Salatiga. Universitas Diponegoro Semarang.

Pribadhi, P. A. (2011). Resiprositas Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kauman Kabupaten Blora). Universitas Negeri Semarang.

Rusdiarti, S. R. (2003). Bahasa Pertarungan Simbolik dan Kekuasaan. Jurnal Basis, Vol.5(11–12).

Sabardila, A. (2022). Mengorek Masa Lalu Mengali Jati Diri: Kajian Budaya Ke-2. Muhammadiyah University Press.

Sairin, S., & Dkk. (2002). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Pustaka Pelajar.

Situngkir, H. (2016). Kode-Kode Nusantara. PT Mizan Publishing.

Sumodiningrat, G. (2009). Pemberdayaan Masyarakat. PT Gramedia Pustaka Utama.

Suryana, A., & Hendrastomo, G. (2016). Pemaknaan Tradisi Nyumbang Dalam Pernikahan di Masyarakat Desa Kalikebo, Trucuk, Klaten. Jurnal Pendidikan Sosiologi, Vol. 4(25), 1–16.

Sutardi, D. S. (2014). Perkembangan Tradisi Gantangan Pada Masyarakat Pagaden Kabupaten Subang 1980-2010. Universitas Pendidikan Indonesia.

Tjilen, A. P. (2019). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Deepublish.

Umami, R. (2018). Budaya Kondangan Di Cilegon “Nganggo Tenong.” Fakta Banten Online. https://faktabanten.co.id/cilegon/budaya-kondangan-di-cilegon-nganggo-tenong/

Yulianthi. (2015). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=aMCVDwAAQBAJ

Downloads

Published

2023-12-31 — Updated on 2023-12-31

Versions