Islam dan Dominasi Maskulin Global: Menimbang Kampus Aman Bagi dan Anak di Banten

Authors

  • Masykur Wahid Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/jsga.v7i02.184

Keywords:

Kekerasan, Islam, dominasi maskulin, kampus aman

Abstract

Paper ini merupakan refleksi kritis atas riset mengenai perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Banten. Dilatarbelakangi oleh realitas kekerasan terhadap perempuan dan anak yang lewati batas kemanusiaan pada era global ini. Perempuan dan anak sebagai sumber reproduksi dan produktivitas manusia dinistakan dan dialienasikan. Di Indonesia, ada 35 perempuan korban kekerasan seksual tiap hari. Di Banten, jumlah perempuan dan anak korban kekerasan meningkat pada tahun 2013-2015 (822-1753 jiwa). Ada dua pertanyaan riset. Mengapa manusia tega melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak? Apa yang mendasari seseorang tega melakukan kekerasan? Di dalam Islam, kekerasan dan segala bentuk praktik kejahatan yang real antikemanusiaan wajib dihapuskan. Negara pun menjamin dan melindungi hak berkeluarga dan berketurunan setiap warganya. Dengan perspektif gender dan kekerasan simbolik Bourdieu, ditemukan bahwa dominasi maskulin global mengonstruksi manusia tega melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dominasi maskulin global ini didasari oleh budaya patriarki masyarakat Banten. Untuk itu, “kampus aman” merupakan konsep sebagai bentuk tanggung jawab sosial keagamaan dipertimbangkan untuk melindungi perempuan dan anak secara periodik, sustainble, dan intensif.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Masykur Wahid, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published

2020-12-24