Virtue Ethics Aristoteles dalam Kebijaksanaan Praktis dan Politis Bagi Kepemimpinan Islam
DOI:
https://doi.org/10.32678/aqlania.v11i2.3372Keywords:
Aristoteles, Virtue Ethics, Kebijaksanaan Praktis dan Politis, Kepemimpinan IslamAbstract
Artikel ini bertujuan membahas pemikiran Aristoteles sebagai filosof pasca helenistik. Pemikirannya yang bersifat antroposentris sangat mempengaruhi pemikir muslim yang akan datang. Virtue ethics sebagai etika yang mengatur manusia untuk berbuat bijaksana baik yang bersifat praktis ataupun politis dijadikan landasan dasar seseorang dalam mengambil setiap keputusan. Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan menggunakan sumber primer sebagai rujukan utama dan sumber sekunder sebagai data penunjang. Dengan menguaraikan data-data tersebut kita akan mengetahui bagaimana pemikiran Aristoteles berimplikasi begitu sangat luas dalam diri seseorang terutama ketika berkaitan dengan kebijaksanaan. kebijaksanaan ini tidak bisa dijalankan oleh seorang diri, dengan sifat manusia sebagai zoon politicon secara otomatis gagasan virtue ethics yang dicanangkan oleh Aristoteles dapat berjalan dengan baik. Kebijaksanaan ini tidak hanya terjadi di belahan dunia Barat tetapi juga meluas dalam diri manusia orang-orang Timur. Maka secara otomatis virtue ethics sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpin muslim baik kebijakan yang bersifat praktis ataupun bersifat politis.