Peran Mubalig Pedagang dalam Islamisasi di Indonesia

Authors

  • Siti Fauziyah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v4i1.3356

Keywords:

Sejarah, Budaya

Abstract

Secara garis besar poses penyebaran Islam dapat melalui berbagai saluran seperti perdagangan, perkawinan, birokrasi pemerintahan, pendidikan (pesantren), tasawuf, kesenian, politik, dan lain-lain. Semuanya saling berkaitan satu sama lain Jang mempengaruhi proses Konversi dan Islamisasi masyarakat Indonesia dari semenjak Islam hanya sebagai agama yang dianut oleh sekelompok kecil orang sampat menjadi kekuasaan politik.

Hubungan daerah-daerah di Indonesia memiliki hubungan sejarah yang panjang, yang dapat dilacak sampai ke masa yang sangat tua (antiquity). Kontak paling awal antara kedua wilayah ini, khususnya berkaitan dengan perdagangan, bermula bahkan sejak masa Punisia dan Saba. Oleh karena itu Perdagangan dianggap menjadi saluran yang memiliki peran penting dalam proses Islamisasi yang dibawa oleh para pedagang Arab yang datang ke Indonesia.

Peran mubalig pedagang menjadi penting bukan hanya pada awal penyebaran Islam, tetapi juga ketika terjadinya peningkatan arus kegiatan ekonomi yang yang ditandai dengan tumbuhnya kota emporium (pusat dagang) dan entrepot (tempat menimbun barang di bawah penguasaan duane) yang dikuti kelabiran kerajaan Islam di bawah kesultanan di sepanjang pantai Kepulanan.

Para mubahg pedagang selain berjasa dalam menyebarkan agama Islam, mereka juga berperan besar dalam penyebaran kebudayaan Islam ke berbagai wilayah di Indonesia sehingga muncul gaya hidup yang cosmopolitan, dinamis dan egaliter.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Siti Fauziyah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published

2010-06-25

How to Cite

Fauziyah, S. (2010). Peran Mubalig Pedagang dalam Islamisasi di Indonesia. Al-Fath, 4(1), 65–81. https://doi.org/10.32678/alfath.v4i1.3356

Issue

Section

Articles