Al-Dakhil fi al-Tafsir sebagai Objek Kajian Ilmu Al-Qur’an

Authors

  • Enok Ghosiyah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v9i1.3328

Keywords:

al-Dakhil, Tafsir, Aqli, Naqli

Abstract

al-Dakhil fi al-tafsir atau selipan-selipan penafsiran yang tidak memiliki sumber valid, merupakan suatu yang membahayakan. Alqur’an sebagai sumber utama agama Islam banyak sekali memuat kemungkinan pemaknaan. Pemaknaan ayat Alqur’an biasanya menggunakan dua pendekatan, yakni tafsir dan ta’wil sebagai hasil karya manusia. Seiring berkembangnya zaman, timbullah berbagai macam corak penafsiran, yang kemudian berkembang menjadi aliran tafsir yang berbeda-beda, karena lumrah sekali para mufassir dalam menafsirkan Alqur’an berangkat dari latar belakang dan metode berbeda-beda. Juga seringkali dari kepentingan yang tidak sama. Di situlah kita harus hati-hati dalam memilih serta memilah penafsiran Alqur’an. Karena, keterbukaan penafsiran atasnya memungkinkan kapanpun Alquran bisa terintervensi dan terkontaminasi oleh hal-hal lain yang belum jelas sumbernya, yang bisa memberikan dampak negatif baik bagi pembaca, Islam maupun Alquran itu sendiri. Maka, kajian atas al-dakhi>l menjadi penting dan tak bisa dinafikan dalam kontek “membersihkan” penafsiran dari hal-hal yang mencemarinya.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2015-06-29

How to Cite

Ghosiyah, E. (2015). Al-Dakhil fi al-Tafsir sebagai Objek Kajian Ilmu Al-Qur’an. Al-Fath, 9(1), 95–112. https://doi.org/10.32678/alfath.v9i1.3328

Issue

Section

Articles