Tasawuf Akhlaqi menurut al-Qur’an (Sebuah Tafsir Sufistik)

Authors

  • Andi Eka Putra IAIN Raden Intan Lampung

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v6i1.3210

Keywords:

Tasawuf Akhlaqi, Al-Qur'an

Abstract

Akhlak tasawuf adalah sesuatu yang menetap dalam jiwa dan muncul dalam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu. Akhlak tasawuf bukanlah perbuatan, kekuatan, dan ma'rifah. Akhlak adalah "hal" atau kondisi jiwa dan bentuknya bathiniah. Al-Ghazali mengkaitkan antara akhlak dan tasawuf sebagai dua dimensi yang tak mungkin terpisahkan. Hal ini merupakan pengembangan ide Ibnu Maskawaih di era klasik, dan sesuai dengan pendapat kalangan Barat modem seperti Kohlberg, John Dewey dan Emile Durkheim. Al-Ghazali membagi akhlak tasawuf dalam Al-Qur’an menjadi mahmudah-munjiyat (baik dan menyelamatkan) dan madzmumah-muhlikat (buruk dan menghancurkan). Akhlak yang baik sesuai pesan Al-Qur’an adalah taubat, khauf, zuhud, sabar, syukur, keikhlasan, dan kejujuran, tawakkal, cinta, ridha, ingat mati. Sedangkan akhlak yang buruk adalah rakus makan, banyak bicara, dengki, kikir, ambisi dan cinta dunia, sombong, ujub dan takabbur serta riya'.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2012-06-30

How to Cite

Putra, A. E. (2012). Tasawuf Akhlaqi menurut al-Qur’an (Sebuah Tafsir Sufistik). Al-Fath, 6(1), 70–88. https://doi.org/10.32678/alfath.v6i1.3210

Issue

Section

Articles