Problematika Pentashihan Mushaf Al-Qur'an:

Peran Lajnah Pentashih Mushaf al-Qur'an Kementerian Agama R.I.

Authors

  • Endang Saeful Anwar UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v10i1.3201

Keywords:

Pentashhihan, Mushaf, Lajnah Mushaf

Abstract

Al-Qur’an bagi kaum muslimin adalah verbum dei (Kalam Allah), yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada diluar kemampuan apapun: Seandainya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, niscaya kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah karena gentar kepada Allah (QS. 59: 21). Kandungan pesan ilahi yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw pada permulaan abad ke-7 itu telah meletakkan basis untuk kehidupan individual dan sosial kaum muslimin dalam segala aspeknya. Bahkan masyarakat muslim mengawali eksistensinya dan memperoleh kekuatan hidup dengan merespon dakwah al-Qur’an. Itulah sebabnya, al-Qur’an berada tepat di jantung kepercayaan muslim dan berbagai pengalaman keagamaannya, Tanpa pemahaman yang yang semestinya terhadap al-Qur’an, kehidupan pemikiran, dan kebudayaan kaum muslimin tentunya akan sulit dipahami.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-09-20

How to Cite

Anwar, E. S. (2020). Problematika Pentashihan Mushaf Al-Qur’an:: Peran Lajnah Pentashih Mushaf al-Qur’an Kementerian Agama R.I. Al-Fath, 10(1), 97–106. https://doi.org/10.32678/alfath.v10i1.3201

Issue

Section

Articles