Model Nalar Burhânî dalam Madzhab Tafsir Teologi Mu’tazilah

Authors

  • Salim Rosyadi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/alfath.v13i1.2891

Keywords:

Burhani, Madzhab Tafsir, Mu'tazilah

Abstract

Dinamika sejarah perkembangan tafsir periode pertengahan ini ditandai dengan pergeseran tradisi penafsiran dari tafsir bi al-ma’tsur ke tradisi bi al-ra’y. Penggunaan rasio semakin kuat, meskipun kemudian sering terjadi bias ideologi. Di manatafsir lebih berupa afirmasi (penegasan dan pembelaan) terhadap ideologi keilmuan dan madzhab penafsirannya. Sebagai implikasinya, muncullah berbagai kitab tafsir yang diwarnai dengan corak dan kecenderungan tafsir sesuai disiplin ilmu dan madzhab ideologi para penafsirnya atau bahkan penguasa saat itu. Mu’tazilah yang kebetulan secara sosio-politik telah membangun gagasan teologinya yang bertumpu pada nalar Burhani melalui upaya menafsiran al-Qur’an yang bersifat rasional. Nalar burhani sendiri merupakan cara berpiokir masyarakat Arab yang bertumpu pada kekuatan natural manuisia, yaitu pengalaman empiris dan penilaian akal, dalam mendapatkan pengetahuan tentang segala sesuatu. Sehingga implikasinya, nalar burhani dalam teologi Mu’tazilah menjadikan al-Qur’an sebagai upaya pembenaran atas segala bentuk agumentasi serta kritik terhadap lawan-lawanya. Upaya pembelaan terhjadap ajarannya tersebut, bagi Mu’tazilah didasarkan pada upaya penafsiran yang rasional melalui gagasan Majaz dan pena’wilan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Salim Rosyadi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published

2019-06-24

How to Cite

Rosyadi, S. (2019). Model Nalar Burhânî dalam Madzhab Tafsir Teologi Mu’tazilah. Al-Fath, 13(1), 19–39. https://doi.org/10.32678/alfath.v13i1.2891

Issue

Section

Articles