Reformulasi Ius Ad Bellum dan Ius Ad Bello dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Humaniter

Authors

  • Mohammad Farid Fad UIN Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.37035/ajh.v16i1.2688

Keywords:

ius ad bellum, ius ad bello, humanitarian law, Islamic law

Abstract

Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimanakah konsep ius ad bellum dan ius ad bello dalam perspektif Hukum Islam dan Hukum Humaniter. Selama ini, ius ad bellum dipahami sebagai alasan yang dibenarkan secara yuridis-konstitusional bagi sebuah negara untuk menggelar perang. Sedangkan ius ad bello diartikan sebagai hukum yang berlaku dalam perang. Sementara dalam literatur fikih klasik, ada sejumlah alasan yang dibenarkan secara yuridis bagi Negara Islam (dar al-Islam) untuk berperang melawan Negara kafir (dar al-kufr), yaitu untuk mempertahankan diri dari serangan luar, bukan dimaknai semangat agresi. Namun dalam era poskolonialisme, alasan-alasan fikih tersebut sudah tak dapat dibenarkan lagi. Yang berlaku justru pengaturan hukum perang melalui Hukum Humaniter. Lalu bagaimanakah titik temu antara keduanya? Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode komparatif yang bertujuan untuk membandingkan pandangan hukum Islam klasik dengan pandangan Hukum Humaniter. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah telaah pustaka (library research) yang bersumber dari berbagai literatur seperti buku-buku, kitab dan artikel jurnal. Penelitian sejenis ini belum banyak diteliti, yang pernah meneliti dengan topik yang sejenis antara lain Carsten Stahn (2007), Jasmine Moussa (2008) dan Khaled Abou El-Fadl (2017).
Kata Kunci: ius ad bellum, ius ad bello, Hukum Humaniter, Hukum Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Buty, M. Sa’id Ramadan, 2001, al-Jihad fi al-Islam, alih bahasa oleh M. Abdul Ghofar “Fiqh Jihad; Upaya Mewujudkan Darul Islam antara Konsep dan Pelaksanaannya”, Jakarta : Pustaka An-Naba.
Al-Maududi, Abu al-A‘la, Syarī‘at al-Islām fī al-Jihād, Kairo, Dār al- Sahwah, 1985
Amstrong, Karen, Penyebaran Wahhabisme dan Tanggungjawab Barat kepada Dunia, dalam buku Islamofobia, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2018.
_____________, Dari Wahhabisme ke ISIS: Bagaimana Arab Saudi Mengekspor Sumber Utama Terorisme Global, dalam buku Islamofobia, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2018.
al-Ramli, Syams al-Din Muhammad ibn Hamzah, Nihayah al-Muhtaj, Mesir: Musthafa al-Babi al-Halabi, tt., Jilid 5.
________________________________________, Nihayah al-Muhtaj, Mesir: Musthafa al-Babi al-Halabi, tt., Jilid 8.
al-Sarakhsi, Muhammad Ahmad, Sharh Kitab al-Siyar al-Kabir (Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyya, Jilid. 4).
al-Shirazi, Abu Ishaq al-Firuzabadhi, al-Muhadhdhab fi Fiqh al-Imam al-Shafi’i (Cairo: Matba’at Mustafa al-Babi al-Halabi, (1995), Jilid 3.
At-Thabari, Muhammad Ibn Jarir, Jamii al-Bayan fi Ta’wil Ayi al-Qur‟ân, Beirut: Muassasah ar-Risalah, 2000, Juz. XVIII.
Benvenisti, Eyal, Rethinking the Divide Between Jus ad Bellum and Jus in Bello in Warfare Against Nonstate Actors, The Yale Journal Of International Law, Vol. 34: 54, 2009.
Clausewitz, Carol Von, On War, New Jersey; Princeton University Press, 1967.
Departemen Pertahanan dan Badan Pembina Hukum ABRI, Pokok-Pokok Hukum Humaniter (Hukum Perang), Seri A-1, Jakarta, Oktober 1982.
Djatikoesoemo, Hukum Internasional Bagian Perang, (Jakarta: CV Pemandangan, 1956).
El Fadl, Khaled Abou, Islamic Law, Jihad and Violence, UCLA Journal of Islamic and Near Eastern Law, Vol. 16 (1).
Hakimi, Monica, The Jus Ad Bellum's Regulatory Form, The American Journal Of International Law, Vol. 112:2, 2018.
Ibn Qudama, Abu Muhammad bin Muhammad, al-Mughni (Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyya), Jilid. 10.
Ibn Taymiyah, Taqiyyuddin, al-Siyasat al-Syar’iyyah fi Islahi al-Ra’I wa al-Ra’iyyah, Beirut: Dar al-Kutub al-Arabi.
Iqbal, Dr. Muhammad, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
Istanto, F. Sugeng, Perlindungan Penduduk Sipil dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum Internasional, Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1987.
Khadduri, Majid, War and Peace in The Law of Islam (Baltimore: Johns Hokkins Press, 1955).
Khairah, Muflikhatul, Jihad dan Hukum Perang dalam Islam, Al-Qānūn, Vol. 11, No. 2, Desember 2008.
Kusumaatmadja, Mochtar, Konvensi-Konvensi Jenewa Tahun 1949 Mengenai Perlindungan Korban Perang, Bandung: Dhiwantara, 1962.
Mahfud, Pengaturan Humaniter Tentang Persenjataan Perang Yang Diperkenankan Untuk Dapat Dipergunakan Oleh Para Pihak Yang Terlibat Dalam Suatu Konflik Bersenjata, Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Jambi.
_______, Integrasi HAM dan Hukum Humaniter dalam Sistem Peradilan, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, No. 61, Th. XV (Desember, 2013).
Manzur, Ibn, Lisân al-Arab, (Qâhirah:Dâr al-Ma‟ârif, t.t.), Jilid. V.
Moussa, Jasmine, Can Jus ad Bellum Override Jus in Bello? Reaffirming the Separation of the Two Bodies of Law, International Review of the Red Cross, Volume 90 Number 872 December 2008.
Ridha, Muhammad Rasyid, Al Qur’an al Hadis al Syahr bi Tafsir al Manar, Juz II, Kairo Dar al Manaar, 1959.
Stahn, Carsten, ‘Jus ad bellum’, ‘jus in bello’ . . . ‘jus post bellum’? –Rethinking the Conception of the Law of Armed Force, The European Journal of International Law, Vol. 17 No.5, 2017.
Syaltout, Mahmud, Min Taujihat al-Islam, Dar al-Qolam, 1966.
Zakkar, Suhayl, Arba’at Kutub fi al-Jihad (Da¬mascus: Dar al-Takwin, 2007).
Zuhayli, Wahbah, Atsar al-Harb fi al-Islami (Damascus: Dar al-Fikr, 2009).
Zegveld, Fritz Kalshoven dan Liesbeth, 2001,Constraints on the Waging of War an Introduction of Humanitarian Law, Geneva, ICRC.

Published

2020-07-22

How to Cite

Fad, M. F. (2020). Reformulasi Ius Ad Bellum dan Ius Ad Bello dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Humaniter. Al Ahkam, 16(1), 44–54. https://doi.org/10.37035/ajh.v16i1.2688