Peran Keluarga dalam Menangkal Radikalisme

Authors

  • Ahmad Hamdani UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.32678/jsga.v8i02.5511

Keywords:

Peran Keluarga, Radikalisme

Abstract

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat diharapkan mampu menjadi antivirus radikalisme. Adanya kemitraan keluarga dalam mencegah radikalisme merupakan upaya dalam menopang ketahanan nasional. Kemitraan di sini adalah bentuk kerjasama anatar ayah dan ibu dalam tarbiyatu al-awlad. Berangkat dari sini, penulis mencoba memberikan beberapa usulan agar pencegahan radikalisme melalui peran keluarga bisa berjalan optimal, yaitu: Pertama, kontekstualisasi peran manusia sebagai khalifah; Kedua, mendorong keluarga untuk melek media, dan; Ketiga, mempertajam pemahaman terhadap ajaran agama dan membudayakan tabayyun. Upaya-upaya tersebut bisa berjalan dengan baik jika ada dukungan dan dilakukan secara kolektif oleh pemerintah dan masyarakat. Sebab, mencuatnya radikalisme adalah masalah bangsa dimana penanganannya juga harus secara bersama.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Imam bin Ismail al-Bukhari. 1981. Shohih Bukhari Juz VI. Beirut: Darul Fikri.
Abdul Mustaqim. 2011. “Bela Negara dalam Perspektif Al-Qur’an: Sebuah Transformasi Makna Jihad”. Dalam Jurnal Analis, Volume IX, Nomor 1, Juni.
Abdul Mustaqim. 21015. “De-Radikalisasi Penafsiran Al-Qur’an dalam Konteks Ke-Indonesiaan yang Multikultural”. Diakses dari www.batampos.co.id pada 07 September 2018 pukul 13:45 WIB.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1993. Tafsir Al-Maraghi Juz IV. Semarang: Karya Toha Putra Semarang.
Al-Munawar, Said Agil Husain. Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki.Jakarta: Ciputat Press.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2012. Jakarta: Kementerian Agama RI.
Al-Qordhowi, yusuf. 1989. Al-Sahwah al-Islamiyah Bayan al-Juhud wa al-Tatharruf. Kairo: Bank Al-Taqwa.
Asy’arie, Musa. 2002. Dialektika Agama Untuk Pembebasan Spiritua.Yogyakarta: LESFI.
Tim Balitbang. 2010. Peran Pesantren dalam Mengembangkan Budaya damai.Jakarta: Balitbang, Kemenag RI.
Enma Laisa. 2014. “Islam dan Radikalisme”. Dalam Jurnal Islamuna. Volume I. Nomor I, Juni.
Hasani Ahmad Said dan faturrahman Rauf. 2015. “Radikalisme gama dalam Perspektif Hukum Islam”. Dalam Jurnal Al-‘Adalah, Volume XII, Nomor 3, Juni.
Ibnu katsir Ad-DImasyqi, Al-Imam Abul Fisa Ismail. 1992. Tafsir al-Qur’[an al-Adzim. Juz 3.Beirut: Maktabah al-Nur al-Ilmiyah.
Ibnu katsir Ad-DImasyqi, Al-Imam Abul Fisa Ismail. 2010. Tafsir Ibnu Katsir Juz 4. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.
Misrawi, Zuhairi. 2010. Al-Qur’an Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme, dan Multikulturalisme. Jakarta: Grasindo.
Mazhahiri, Husain. 1999. Pintar Mendidik Anak: Panduan Lengkap bagi Orangtua, Guru dan Masyarakat Berdasarkan Ajaran Agama Islam. Jakarta: Lentera.
Muhammad Hanif Zuhdi. 2010. “Fundamentalisme dan Upaya Deradikalisasi Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis”. Dalam Jurnal Religia, Volume 13. Nomor 1, April.
Nata, Abudin. 2003. Manajemen Pendidikan islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Purnomo, Agus. 2009. Ideologi Kekerasan: Argumentasi Teologis-Sosial Radikalisme Agama, Cet. I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Qorib, Muhammad. 2010. Solusi Islam: Mencari Alternatif jawaban terhadap Problem Kontemporer. Jakarta: Dian rakyat.
Rahmat Nur Hakim. 2016. ‘Survei Wahid Foundation: Indonesaia Masih Rawan Toleransi dan radikalisme”. Diakses dari www.nasional.kompas.com pada 18 September 2017 pukul 15:15 WIB.
Shihab, M. Quraish. 2000. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an Volume 5. Jakarta: Lentera Hati.
Subhan, Zaitunah. 2015. Al- Qur’an dan Perempuan: Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran. Jakarta: Prenadamedia Group.
Takwin, Bagus., dkk. 2016. Studi Tentang Toleransi dan Radikalisme di Indonesia.Jakarta: INFID.
Tim Pusat Bahasa. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2021-12-30