Metode Takhrij Hadits Digital dan Aplikasinya pada Hadits Spionase

Authors

  • Ahmad Hidayat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.37035/ajh.v14i1.1481

Abstract

Proses penelusuran secara digital terhadap hadits spionase memperoleh hasil bahwa hadits tersebut terdapat dalam mashadir ashliyah sebagai berikut: Shahîh Bukhâri, Shahîh Muslim, Shahîh Ibn Hibban, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasâ’i, Sunan Baihaqi, Musnad Ahmad bin Hanbal, Musnad Syâfi’i, Musnad Abu Ya’lâ al-Moushili, Musnad Bazzâr, Musnad Humaedi, Mushannaf Ibnu Abi Syaebah, Mu’jam Aushat Thabrani.  
Hadits spionase yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib dari segi jumlah rawi masuk kategori hadits ahad karena rata-rata rawi perthobaqohnya adalah satu. Dari segi matan, termasuk hadits marfu’ fi’li karena merupakan hadits perilaku/tindakan. Dari segi sanad, merupakan hadits muttashil karena sanadnya tersambung, yakni rawi murid dan rawi guru pada sanad bertemu (liqa') karena hidup sezaman, setempat, dan pofesional hadits.   

Kata kunci: Hadits, sumber primer hukum Islam, takhrij hadits, takhrij digital, spionase.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-06-29

How to Cite

Hidayat, A. (2018). Metode Takhrij Hadits Digital dan Aplikasinya pada Hadits Spionase. Al Ahkam, 14(1), 39–62. https://doi.org/10.37035/ajh.v14i1.1481